- Back to Home »
- hacktivity »
- Bagaimana Virus "GOZI" karya Kuzmin dapat mengacak informasi perbankan (?)
Kamis
Tiga orang tersangka berhasil di tangkap FBI yang berada di balik operasi internasional dalam penyerangan ribuan komputer dis eluruh dunia dengan menggunakan virus “GOZI”, mereka berhasil mencuri informasi Bank pada setiap virus yang berhasil mereka masukan.
Fbi mengungkapkan 3 orang tersebut berasal dari Eropa timur bernama Nikita Kuzmin, Mihai Paunescu dan Calovskis Deniss, mereka di dakwa atas perbuatan dengan berbagai kejahatan penipuan berantai, terutama penipuan terhadap perangkat dan intrusi komputer.
Menurut FBI, virus GOZI sudah menginfeksi 1 juta komputer di sleruh dunia, dan mengakibatkan pencurian dan hilangnya puluhan juta dollar, bahkan virus GOZi ini telah menyerang situs NASA. Dari barang bukti yang di temukan yaitu 15 server di rumania, laptop, dan Hard Drive external, data 250 terabyte – 250 megabyte.
Operasi kriminal tersebut bermula pada tahun 2005, ketika Kuzmin, warga rusia, mengembangkan virus Gozi dengan bantuan seorang programmer yang ia sewa untuk menciptakan kode. Virus ini sendiri pertama kali terdeteksi pada tahun 2007 di Eropa dan mulai menginfeksi adi Amerika pada tahun 2010.
Perangkat lunak yang berbahaya mereka simpan dengan berbagai metode, termasuk PDF yang di rancang untuk mencuri kode log-in rekening suatu Bank dan kemudian kode log-in tersebut di kirimkan ke server yang di operasikan Kuzmin, dengan kode tersebut Kuzmin secara leluasa dapat menyedot semua uang korban nya.
Kuzmin bukan hanya seorang pembuat Malware, melain kan ia juga seorang kriminal online dengan cara menjual virus tersebut secara online. Seorang pelanggan yang ingin menggunakan virus GOZI tersebut akan diberikan kases ke server tetapi dalam waktu yang terbatas berdasarkan berapa harga sewa yang di berikan
Karena virus Gozi tersbut bersifat sewaan, jadi orang yang akan menyewa nya tidak perlu menggunakan keahlian khusus. Cukup mendengar perintah dari Kuzmin.
Kemudian pada tahun 2009, kuzmin mulai menjual kode virus tersebut dengan harga $ 50.00, namun sialnya Kuzmin harus tertipu dengan pelanggan yang ingin membeli virus darinya, Kuzmin kemudian tertangkap. Dengan bantuan Kuzmin FBI juga menangkap Paunescu, seorang warga negara Rumania, dan Calovskis, yang berasal dari Latvia.
Calovski sendiri konon di sewa oleh Kuzmin untuk mengembangkan “WEB INJECTION” untuk memodifikasi situs perbangkan tertentu yang akan mengelabui korban nya dengan memberikan informasi pribadi, seperti pin ATM
Ikuti @Taufikmaulana31