Kamis


Media Israel melaporkan, Presiden Suriah Bashar al-Assad memerintahkan pejabat militernya untuk mengembom Israel dan Mesir, bila Assad tewas terbunuh. Pemerintah Suriah pun belum berkomentar lebih lanjut mengenai laporan ini.

Seperti diberitakan Suratkabar Inyan Merkazi, Kamis (17/1/2013), Assad memerintahkan para jendralnya untuk mengebom dua negara tersebut bila Assad tewas terkena misil atau dihakimi layaknya Moammar Khadafi. Sejauh ini, Assad diprediksi akan tewas karena serangan misil buatan Amerika Serikat (AS) yang ada di tangan fraksi oposisi.

Media itupun memberitakan, hasrat Assad menyerang Mesir disebabkan karena Assad mulai kesal dengan Negeri Piramida itu. Pemerintahan Ikhwanul Muslimin Mesir mendukung oposisi Suriah karena dalam tubuh oposisi, terdapat pula anggota Ikhwanul Muslimin Suriah.

Laporan itu muncul setelah media Arab Saudi, Al Watan, mengklaim keberadaan Assad dan keluarganya. Assad dikabarkan sembunyi di sebuah kapal perang milik Rusia. Para agen-agen Rusia pun menjamin keamanan Assad.

Bila Assad ingin menghadiri pertemuan di negaranya, Assad akan segera diterbangkan dengan menggunakan helikopter.  Kehadiran Assad di kapal perang itu menunjukkan bahwa, dirinya sudah mendapatkan suaka politik dari Rusia.

Laporan keberadaan Assad itu tidak mendapat konfirmasi dari sejumlah pihak atau kantor berita lain. Tidak ada pula komentar dari Pemerintah Suriah atau Pemerintah Rusia dalam keberadaan Assad.

Rusia pun sempat menepis laporan mengenai pemberian suaka ke putra Hafez al-Assad itu. Namun Turki sempat melaporkan bahwa Assad mendapat suaka dari Venezuela.



oke | Tryneble

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © cyberbeat